Pantai ngobaran , sesuai namanya ... obyek wisata ini menyuguhkan keindahan pantai. Dari namanya mungkin tidak sepopuler dengan pantai parang tritis dan beberapa tempat wisata di Bantul, ataupun pantai - pantai di Bali, namun keindahan dan keunikannya tidak kalah dibandingkan dengan wisata pantai lainnya. Pantai ngobaran berlokasi di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
SEJARAH PANTAI NGOBARAN
Nama Pantai Ngobaran ini, berasal dari kata Kobaran atau Kobong, yang berarti bisa menunjukan arti kobaran api yang menyala – nyala. Asal nama pantai ini memang berasal dari cerita raja terakhir Majapahit, yang terus berpindah – pindah dari kejaran Raja Demak. Pelarian terakhirnya berhenti di Pantai Ngobaran ini, dan ketika terpojok, beliau akhirnya memutuskan untuk membakar dirinya sendiri. dan dari sinilah asal muasal dari nama Pantai Ngobaran dinamakan.
Di puncak bukit karang yang berada di sekitar pantai terletak sebuah kotak batu yang berada di depan rumah joglo dikelilingi pagar kayu abu-abu. Konon menurut cerita kotak batu tersebut merupakan tempat Prabu Brawijaya V membakar diri.
Menurut cerita masyarakat setempat, Prabu Brawijaya V merupakan keturunan terakhir kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V melarikan diri dari istana bersama 2 orang istrinya yaitu Bondang Surati (istri pertama) dan Dewi Lowati (istri kedua) karena enggan di-Islamkan oleh puteranya Raden Fatah, raja Demak I.
Pelarian tersebut sampai akhirnya di pantai Ngobaran Gunung Kidul dan menemui jalan buntu. Akhirnya raja tersebut memutuskan untuk membakar diri dan sebelumnya bertanya kepada dua istrinya, “Wahai istriku ! siapa diantara kalian yang paling besar rasa cintanya kepadaku ?”. Dewi Lowati menjawab “ cinta saya kepada tuan sebesar gunung” sedangkan Bondan Surati menjawab “cinta saya kepada tuan sama seperti kuku ireng, bila setiap di potong pasti akan tumbuh kembali, jika cinta itu hilang maka cinta itu akan tembuh kembali”.
Mendengar jawaban kedua istrinya tersebut, sang Prabu langsung menarik tangan Dewi Lowati lalu mencebut ke dalam api yang membara. Hingga akhirnya keduanya tewas terbakar. Sang Prabu memilih Dewi Lowati untuk mencebur kedalam api karena rasa cinta istrinya yang kedua ini lebih kecil dibandingkan dengan istrinya yang kedua. Dari peristiwa tersebut tempat ini dinamakan ngobaran yang berasal dari kata kobong atau kobaran yang artinya terbakar atau membakar diri. Sehingga pantainya dinamakan sebagai pantai ngobaran. Tentu saja ini merupakan salah satu legenda yang memang dipercayai oleh masyrakat sekitar Pantai Ngobaran.
DAYA TARIK PANTAI NGOBARAN
Jika mendengar tentang wisata pantai, mungkin yang terlintas di pikiran anda adalah " pantai ya
pantai hanya ada pasir dan laut" , justru inilah keunikan dari pantai ngobaran di Gunung Kidul, Yogyakarta. Jika anda mengunjungi pantai Ngobaran, anda tidak akan menemukan pemandangan indah ini di pantai yang lain.
Keunikan pantai Ngobaran yang tidak dimiliki pantai yang lain adalah saat surut anda bisa melihat hamparan rumput laut yang berwarna hijau dan coklat yang hidup bersama di atas batu-batu dan terumbu karang di pantai tersebut. Adanya batu-batu dan terumbu karang tersebut terdapat bermacam-macam hewan laut seperti dari ikan-ikan laut kecil, berbagai jenis kerang-kerangan serta landak laut yang menjadi salah satu kuliner yang dijajakan penduduk sekitar pantai ini. Saat surut kita pun bisa melihat penduduk-penduduk sekitar mulai mengumpulkan Landak laut serta rumput-rumput laut tersebut. Baca juga : tempat wisata alam di Bandung
Keunikannya selain keindahan pantainya adalah pesona budayanya. Melihat pesona budaya di pantai Ngobaran ini terdapat nilai-nilai luhur tentang kebhineka-an. Di pantai Ngobaran Gungung Kidul dapat di temui bangunan Joglo tempat peribadatan aliran Kejawan(bukan Kejawen), masjid tempat peribadatan umat Muslim, dan pura tempat peribadatan pemeluk agama Hindu yang terletak di atas bukit sebelah barat. Mesjidnya pun terlihat berbeda dengan mesjid-mesjid lainnya karena mengarah ke arah selatan (Laut). Namun walaupun arah masjidnya ke selatan, warga sekitar yang melakukan sholat disana tetap mendirikan sholat dengan menghadap arah kiblat
KULINER LANDAK GORENG PANTAI NGOBARAN
Salah satu menu khas yang tersedia di warung-warung makan di pantai Ngobaran ini adalah landak goreng. Menurut masyarakat setempat daging landak laut sangat kenyal dan rasanya lezat. Cara menyantapnya pun cukup unik, duri landak sebelumnya di potong dulu atau dikepras atau dibabat hingga rata kemudian dipecah dengan menggunakan sabit hingga dagingnya terlihat.
Setelah itu dagingnya dicongkel. Menu ini merupakan sajian yang ekstrem yang membuat anda tidak akan melupakan pengalaman menyantap landak laut ini.
LOKASI DAN RUTE MENUJU PANTAI NGOBARAN
Pantai Ngobaran terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk dapat mencapai pantai Ngobaran, pengunjung dapat melewati 2 jalur berikut ini, dan anda dapat memilih salah satu :
Yogyakarta – Lanud Gading – Per3an Gading ke kanan – Playen – Paliyan – Trowono – Saptosari – Pantai Ngobaran
Yogyakarta – Kota Wonosari – Paliyan – Trowono – Pantai Ngobaran
Senin, 27 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar